Senin, 09 November 2009

Traveling Bersama Pasangan


Memiliki pasangan yang kita sayangi tentu saja sangat membuat kita bahagia, itu berarti kita juga harus mampu membahagiakannya, salah satunya adalah melakukan perjalanan seru dan menyenangkan serta menciptakan kenangan yang tak terlupakan. Anda dan pasangan mungkin pasangan yang sempurna di rumah, namun itu tidak berarti gaya perjalanan Anda akan klop. Bagi beberapa orang, pengalaman itu tidak selalu membawa sentuhan angin segar. Beberapa orang mengungkapkan rasa frustasi mereka pada keengganan sang pasangan untuk bersikap aktif dalam merencanakan perjalanan. Yang lain mengaku, mereka merasakan kekecewaan yang dramatis untuk hal-hal yang remeh.

Hal ini tentu saja harus membuat kita mempunyai strategi unik untuk menghadapi titik-titik yang sulit dengan pasangan, agar perjalanan yang menyenangkan dapat kita rasakan bersama dengan pasangan :

Ingatkan pasangan bahwa perjalanan ini bukan kunjungan bisnis.

Jangan tersesat. Banyak sekali cerita tentang perjalanan seru yang justru sering merasa stres karena kesalahan membaca peta dan navigator, sementara suami mengemudi. Namun sekarang bisa menggunakan GPS dan itu merubah segalanya!

Temukan waktu untuk jalan-jalan sendiri. Anda bisa mencoba cara hebat untuk menghindari kebosanan setelah 24 jam kebersamaan. Pastikan untuk menjadwalkan perjalanan terpisah secara reguler melakukan hal-hal yang Anda sukai sepanjang siang atau sore. Hal ini akan memberi bahan perbincangan dan mengurangi tekanan.

Mengakui kekuatan pasangan Anda. membuat kertas kerja dan tidak kehilangan satu moment pun, kita bisa sangat menghargai hal yang dilakukan ketika kita dapat membuat keputusan yang lebih baik.



Menyelesaikan pertengkaran sebelum terjadi. Butuh waktu lama bagi kita untuk menyampaikan rahasia dan perjanjian damai. Untuk bersenang-senang selama liburan sebelum berangkat kita bisa melakukan diskusi di awal hal-hal yang biasanya menyebabkan pertengkaran harus kita bicarakan terlebih dahulu sebelum itu terjadi.

Perut harus kenyang. Rasa lapar amatlah berbahaya, kita harus belajar untuk tidak menunda makan, karena hal itu amat sangat buruk.

Tetap optimis meski ada ketidaknyamanan. Kita harus mampu memahami bahwa orang bisa merasa kesal akibat kepanasan, tidak yakin akan arah tujuan, merasa lapar selama 2 jam, atau malah lebih lama dan entah apa lagi yang dapat terjadi, seakan daftar ini bisa berlangsung selamanya. Kita merasakan semuanya di tengah perjalanan sampai merasa hampir gila. Namun kita harus belajar menikmati kebersamaan dan bahwa hal itu tiada bandingannya dengan apa yang akan kita lihat atau tidak kita lihat, apa dan kapan kita akan makan, kapan kita akan tiba di tempat tujuan, selama pasangan selalu berada di sisi kita J.

Biarkan hal-hal kecil berlalu. Menghabiskan lebih banyak waktu bersama, akan membuat kita merasa bahagia berada di tempat tujuan wisata. Kita bisa merasakan getaran "woo hoo, kita lagi liburan nich" dan mengacuhkan hal-hal yang mungkin mengganggu kita di rumah ataupun di kantor.

Selalu menemukan obat bagi kekecewaan. Jika Anda tidak sempat mengunjungi suatu museum, masih ada yang lain di ujung jalan sana . Jika Anda salah belok Anda bisa menemukan jalan lain untuk tiba di sana . Jika Anda memesan sesuatu yang tidak Anda sukai, pesan saja lagi sesuatu yang lain. Jika Anda tidak melihat ada untungnya melakukan perjalanan ini, rencanakan kepulangan.

Ambilah dunia sebagai sepasang kekasih. Sesungguhnya kita dapat menemukan bahwa kita hampir tidak pernah bertengkar atau saling tidak setuju ketika melakukan traveling. Mungkin ini karena kita menjauh dari segala stres yang bisa menyebabkan perbedaan dengan pasangan. Ini semacam sindrom 'aku dan kekasihku sedang melawan dunia'. 

Selamat mencoba … Semoga perjalanan anda menyenangkan !!!

1 komentar:

Anonim mengatakan...

bagus


Blogger Templates Isnaini Dot Com. Clik COy Blogger and Supported by ArchitecturesDesign.Com Beautiful Architecture Homes